Industri tekstil dan germen merupakan salah satu industri prioritasnya nasional yang perlu di perhatikan. Hal ini karena memberikan kontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Selain menciptakan lapangan kerja yang cukup besar, industri ini mendorong investor mancanegara maupun domestik untuk melakukan investasi.
Perkembangan pasar modal di Indonesia semakin pesat dari tahun ke tahun, terbukti dengan adanya peningkatan dalam jumlah transaksi saham dan perdagangan saham. Perkembangan pasar modal di Indonesia telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk menjual sebagaian sahamnya kepada masyarakat (Haryuningputri dan Widayanti, 2012).
Mendefinisikan Pasar Modal Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen
Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang uang bisa di jual belikan, baik dalam bentuk hutang, ekuitas (saham) instrument derivative, maupun instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana perdagangan bagi perusahaan maupun istitusi lain.
Fahmi (2012) menjelaskan bahwa pasar modal merupakan tempat dimana berbagai pihak, khususnya perusahaan, menjual saham (stock) dan obligasi (bonds) dengan tujuan yang nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana. Disamping itu digunakan pula untuk memperkuat modal perusahaan.
Fungsi pasar modal sebagai sarana penambahaan modal bagi usaha. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi dengan adanya penambahan modal dari pasar modal, maka produktifitas perusahaan akan meningkat. Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat menunjukkan indikasi bahwa aktifitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik, begitu juga sebaliknya. Aktifitas ini sekaligus digunakan sebagai indikator perekonomian Negara.
Pasar modal sebagai langkah bagi investor untuk memutuskan membeli saham. Informasi yang ada di pasar modal mempengaruhi kepercayaan investor yang membentuk efisiensi pasar modal. Kenaikan dan penurunan volume transaksi dan indeks harga saham menunjukkan kepercayaan investor untuk melakukan transaksi di pasar modal.
Perusahaan tekstil dan garmen merupakan salah satu perusahaan dalam industri manufaktur yang terdapat di bursa efek Indonesia, perusahaan teksil dan garmen merupakan perusahaan strategis di Indonesia. Sekaligus sebagai salah satu tulang punggung sektor industri manufaktur. Perusahaan tekstil dan garmen merupakan industri prioritas nasional yang masih profektif untuk dikembangkan. Sektor industri tekstil memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar, mengingat sumber daya alam Indonesia yang cukup memadai, serta tersedianya pekerja dalam jumlah yang besar.
Perusahaan tekstil dan garmen memberikan konstribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu perusahaan ini menciptakan lapangan kerja yang cukup besar disamping mendorong peningkatan investasi dalam maupun luar negeri. Seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, hal ini akan membawa ke arah yang lebih baik bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Pengusaha akan lebih mudah memperoleh modal dan bagi investor akan mendapatkan return. Industri tekstil dalam perekonomian Indonesia memiliki peran signifikan. Industri tekstil merupakan salah satu produk ekspor unggulan disamping termasuk industri padat karya yang menyerap begitu banyak tenaga kerja.
Seiring berkembangnya industri tekstil dan garmen, persaingan intensif akan mempengaruhi masuknya perusahan-perusahaan baru. Kondisi ini mengakibatkan turunnya tingkat penjualan dan berkurangnya pendapatan. Lebih jauh lagi, perusahaan akan bahkan mengalami kerugian. Kondisi ini memberikan tekanan kuat bagi Indonesia dalam pasar global. Apalagi sekarang sudah diperlakukannya perdagangan bebas, jika terus menerus berlangsung usaha tersebut akan terganggu. Terganggunya perusahaan tersebut sebab dengan laba perusahaan lebih digunakan untuk mengembalikan pinjaman, membiayai operasi, dan kewajiban-kewajiban lainnya yang harus di penuhi.
Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan persaingan yang ketat antara perusahaan dalam industri dengan adanya persaingan tersebut perusahaan harus ditutut untuk meningkatkan kualitas dan kinerja karyawan agar tujuan dapat tercapai. Tujuan perusahaan adalah mencapai keberhasilan dalam usahanya dan meningkatkan kesejahteraan bagi para pemegang saham. Nilai saham yang tinggi secara otomatis akan meningkatkan nilai perusahaan dan nilai perusahaan di pengaruhi oleh struktur modal.
Harapan Pertumbuhan
Selain kebutuhan akan ragam fashion yang terus berkembang, jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar menjadi faktor bagi tumbuh kembangnya industri ini. Industri tekstil Indonesia dapat berkembang baik pada sektor hulu maupun hilir. Mulai dari bahan baku hingga ke tahapan finishing dapat menciptakan rantai pasokan yang sangat efisien. Disamping itu juga mampu menyediakan solusi satu pintu baik untuk pasar lokal maupun internasional. Bahkan beberapa produsen garmen lokal besar mengupayakan meningkatkan modal. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh aset yang akan membantu mereka untuk terus mengefisienkan rantai pasokan. Dengan kekuatan tersebut, Indonesia telah berhasil memposisikan dirinya sebagai pasar produksi alternatif untuk merek fashion dunia dan masuk dalam 10 besar negara eksportir tekstil dan garmen
Perkembangan pasar modal yang pesat, semakin meningkatkan kebutuhan akan informasi mengenai pengambilan keputusan investasi. Sebagaimana diketahui, berinvestaasi dalam bentuk saham pasar modal mempunyai resiko tinggi meskipun menjanjikan keuntungan yang besar juga. Oleh karena itu diperlukan penilaian saham yang lebih akurat untuk meminimalkan resiko. Penilaian saham yang lebih akurat juga membantu investor dalam mendapat keuntungan yang wajar.
Sebelum melakukan investasi biasanya para investor akan mengetahui dan memilih saham mana yang dapat memberikan keuntungan paling optimal bagi dana yang di investasikan. Dalam kegiatan menganalisis dan memilih saham, para investor memerlukan informasi yang relevan dan memadai melalui laporan keuangan perusahaan.
Pada dasarnya para investor sangat mengharapkan harga sahamnya yang selalu naik, tapi dengan kenyataannya harga sangat berfluktuatif dan rentan terhadap keadaan perekonomian di Indonesia, sehingga para investor pintar dalam menganalisis harga sahamnya, baik dilihat dari laba bersih maupun mengukur laporan keuangan equitmen perusahaan. Oleh sebab itu investor yang memahami dan mengetahui arah pergerakan saham di pasar akan membeli saham peda harga yang sedang baik, maka setelah periode penjualan dan pada saat suku bunga menjadi turun maka dia akan meningkatkan terus kesempatannya untuk memperoleh keuntungan (Fahmi, 2012)
Pada transaksi pasar modal, harga saham dianggap penting karena dapat menggambarkan nilai perusahaan (Pratama, Purwanto, 2014). Perusahaan yang menjanjikan keuntungan besar pada masa mendatang dan memiliki kondisi usaha menguntungkan, semakin banyak investor yang akan menanamkan modalnya untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Penelitian Widjaya (2009) menunjukan bahwa profitabilitas yang di ukur dengan ROA memberikan dampak positif dan signifikan terhadap harga saham sector tekstil dan garmen. Rasio profitabilitas di ukur dengan Return On Asset (ROA). Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencapai keuntungan (Apriweni sitinjak, Vemberia, 2011).
Pertumbuhan penjualan merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya (Kasmir, 2010). Tingkat pertumbuhan penjualan dapat dilihat berdasarkan tingkat perubahan darI penjualan suatu perusahaan dari tahun ke tahun.
Brigham dan Houston (2006) menjelaskan bahwa sebuah perusahaan yang penjualannya relatif stabil akan aman dalam mengambil lebih banyak hutang dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi daripada perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Cara pengukuran pertumbuhan penjualan adalah dengan membandingkan penjualan pada tahun ke t setelah dikurangi penjualan pada periode sebelumnya terhadap penjualan pada periode sebelumnya. Dengan demikian bisa dianggap bahwa pertumbuhan penjualan terhadap harga saham pada perusahaan tekstil dan garmen di pasar modal.
Referensi :
- Haryuning putri, M., dan Widyarti, E. T (2012). Pengaruh Rasio Profitabilitas dan EVA Terhadap Harga Saham pada Sektor Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen, Vol. 1, No.2, hlm.67-79.
- Pratama, B. A. A., dan Purwanto, A. (2014). Pengaruh Economic Value Added (EVA), Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. Vol. 3, No. 3, hlm. 1-12.
- Widjaja, I. (2009). Pengaruh Leverage dan profitabilitas Terhadap Harga saham pada Perusahaan Sektor Tekstil dan Garmen. Jurnal Organisasi dan Manajemen. Vol. 2, hlm.31-42.
- Apriwenni, P., Sitinjak, T. J. R., dan Vemberia, V. 2011. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Leverage, Rasio Likuidtas, dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Keuangan, Vol. 1, No. 1, hlm. 35-46
- Brigham, E. F., dan Houston, J. F. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
- Fahmi, I. (2012). Pengantar Pasar Modal. Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta.
- Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. Jakarta: Prenada media Group
Discussion about this post